Selasa, 06 Desember 2011

Embedded system

An embedded system is a computer system designed for specific control functions within a larger system. often with real-time computingconstraints. It is embedded as part of a complete device often including hardware and mechanical parts. By contrast, a general-purpose computer, such as a personal computer (PC), is designed to be flexible and to meet a wide range of end-user needs. Embedded systems control many devices in common use today.
Embedded systems contain processing cores that are typically either microcontrollers or digital signal processors (DSP). The key characteristic, however, is being dedicated to handle a particular task. They may require very powerful processors and extensive communication, for example air traffic control systems may usefully be viewed as embedded, even though they involve mainframe computersand dedicated regional and national networks between airports and radar sites (each radar probably includes one or more embedded systems of its own).
Since the embedded system is dedicated to specific tasks, design engineers can optimize it to reduce the size and cost of the product and increase the reliability and performance. Some embedded systems are mass-produced, benefiting from economies of scale.
Physically, embedded systems range from portable devices such as digital watches and MP3 players, to large stationary installations like traffic lightsfactory controllers, or the systems controlling nuclear power plants. Complexity varies from low, with a single microcontroller chip, to very high with multiple units, peripherals and networks mounted inside a large chassis or enclosure.
In general, "embedded system" is not a strictly definable term, as most systems have some element of extensibility or programmability. For example, handheld computers share some elements with embedded systems such as the operating systems and microprocessors that power them, but they allow different applications to be loaded and peripherals to be connected. Moreover, even systems that do not expose programmability as a primary feature generally need to support software updates. On a continuum from "general purpose" to "embedded", large application systems will have subcomponents at most points even if the system as a whole is "designed to perform one or a few dedicated functions", and is thus appropriate to call "embedded".

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Embedded_system

Embedded system

An embedded system is a computer system designed for specific control functions within a larger system. often with real-time computingconstraints. It is embedded as part of a complete device often including hardware and mechanical parts. By contrast, a general-purpose computer, such as a personal computer (PC), is designed to be flexible and to meet a wide range of end-user needs. Embedded systems control many devices in common use today.
Embedded systems contain processing cores that are typically either microcontrollers or digital signal processors (DSP). The key characteristic, however, is being dedicated to handle a particular task. They may require very powerful processors and extensive communication, for example air traffic control systems may usefully be viewed as embedded, even though they involve mainframe computersand dedicated regional and national networks between airports and radar sites (each radar probably includes one or more embedded systems of its own).
Since the embedded system is dedicated to specific tasks, design engineers can optimize it to reduce the size and cost of the product and increase the reliability and performance. Some embedded systems are mass-produced, benefiting from economies of scale.
Physically, embedded systems range from portable devices such as digital watches and MP3 players, to large stationary installations like traffic lightsfactory controllers, or the systems controlling nuclear power plants. Complexity varies from low, with a single microcontroller chip, to very high with multiple units, peripherals and networks mounted inside a large chassis or enclosure.
In general, "embedded system" is not a strictly definable term, as most systems have some element of extensibility or programmability. For example, handheld computers share some elements with embedded systems such as the operating systems and microprocessors that power them, but they allow different applications to be loaded and peripherals to be connected. Moreover, even systems that do not expose programmability as a primary feature generally need to support software updates. On a continuum from "general purpose" to "embedded", large application systems will have subcomponents at most points even if the system as a whole is "designed to perform one or a few dedicated functions", and is thus appropriate to call "embedded".

Sabtu, 22 Oktober 2011

EMBEDDED SYSTEM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN PEMROGRAMAN C

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menjumpai berbagai aplikasi elektronika, seperti jam digital, mp4 player, lampu lalu lintas, sistem presensi otomatis, mobile robot, dan berbagai aplikasi kebutuhan rumah, misalnya oven, AC, televisi, dan sebagainya.


Benda-benda tersebut dikendalikan oleh kontroler yang telah tertanam di dalamnya (embedded system). Buku ini menyajikan pengetahuan dasar hingga lanjut mengenai kontroler.

Pembaca akan dibimbing untuk mngetahui cara membuat dan memprogram kontroler. Buku ini menggunakan bahasa pemrograman C yang diaplikasikan pada mikrokontroler keluarga MCS-51. Meskipun dalam buku ini digunakan satu jenis chip mikrokontroler, tetapi pembaca diharapkan dapat memiliki bekal untuk dapat berpindah dari satu jenis chip ke jenis chip yang lain.

Berbagai aplikasi dari dasar hingga lanjut dibahas dalam buku ini, di antaranya pengendalian operasi output dasar, operasi input paralel dan scanning, pulse width modulation (PWM), liquid crystal display (LCD), analog to digital converter (ADC), motor DC, radio frequency identification (RFID), dan pembacaan remote control standar SIRC.

Buku ini merupakan buku yang menarik untuk dibaca penggemar elektronika terapan dan otomasi, adik-adik siswa sekolah kejuruan, mahasiswa elektro, informatika, dan fisika instrumen.

Bagi pendidik di bidang otomasi dan elektronika terapan, buku ini sangat sesuai sebagai buku ajar. Selain dilengkapi dengan latihan soal dan jawaban, buku ini dilengkapi juga dengan panduan pengajaran. Selamat membaca, berkreasi, dan memanfaatkan teknologi embedded system!

Pengaturan perangkat rumah tangga dengan sistem embedded melalui jaringan internet

Di zaman modern seperti saat ini untuk mendukung mobilitas manusia dibutuhkan kepraktisan untuk mengontrol suatu alat dari jarak jauh. Salah satu aplikasinya yaitu untuk mengatur dan memantau suatu perangkat rumah tangga dari jarak jauh. Perangkat rumah yang dikontrol, antara lain: lampu, stop kontak, pintu dan mengatur peredupan intensitas dimmer lamp serta memantau suhu ruangan. Untuk dapat melakukan kontrol dari jarak jauh, digunakan sebuah sistem embedded yang terintegrasi dengan jaringan internet, yaitu RabbitCore RCM3200. RabbitCore RCM3200 ini terhubung langsung dengan jaringan internet dan juga dengan perangkat rumah tangga yang akan di kontrol. Proses kontrol dan pemantauan, dilakukan dengan mengakses nomor IP dari sistem embedded terlebih dahulu, setelah itu proses kontrol baru dapat dilakukan secara manual (menekan push button on/off dari perangkat) maupun dari jarak jauh, yaitu melalui jaringan internet dengan mengakses sistem embedded dari web browser. Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan bahwa sistem embedded yang dibuat, dapat melakukan proses kontrol on/off lampu, stop kontak dan buka/tutup pintu rumah sesuai dengan kondisi adanya penekanan push button dari cara manual maupun dari web browser. Dan jika dilakukan pengaksesan dengan web browser (akses dari jarak jauh) maka dapat dipantau suhu ruangan dan dapat mengatur intensitas cahaya dari dimmer lamp.

Sumber : https://dvanhlast.wordpress.com/tag/embedded-system/

Tujuan Sistem Embedded Pada Mobil


ADA dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan keselamatan. Begitu pula yang terjadi pada sistem kemudi, dari semula hanya mengandalkan gerakan mekanik hingga yang tercanggih menggunakan otak elektronik. Sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk mengarahkan kendaraan pun jadi lebih mudah digerakkan.
Cara pengoperasian sistem kemudi cukup mudah. Pengemudi yang berada di kabin tinggal memutar setir ke kiri atau ke kanan, tergantung arah yang hendak di tuju. Didalam sistem kemudi terdapat komponen yang bisa menerjemahkan gerakan memutar menjadi gerakan fleksibel batang ke roda. Umumnya pabrikan mobil memakai sistem kemudi rack and pinion.

Konstruksi rack & pinion menggunakan rak setir yang di dalamnya memiliki poros yang dapat bergerak ke kiri atau ke kanan menggunakan gigi logam. Hasilnya pengendalian di lingkar kemudi lebih presisi dan responsif. Dalam perkembangannya, sistem ini dirangkaikan dengan teknologi power steering untuk memperingan tenaga saat memutar lingkar kemudi. Kerja sistem kemudi yang menggunakan teknologi power steering ini berdasarkan mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. Keduanya bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan.
Komponen utama dari sistem mekanik adalah roda dan batang kemudi, batang torsi dan gigi yang berada dalam rumah gigi atau gear housing. Ilustrasi sederhana dari kerja model mekanik yaitu putaran setir akan diteruskan oleh batang kemudi atau main shaft ke steering gear housing. Di bagian ini, gerakan memutar tersebut akan diubah menjadi gerakan lurus batang penghubung ke tie rod untuk membelokkan roda. Konstruksi mekanisme inilah yang disebut dengan nama rack and pinion. Banyak dipakai karena memiliki keunggulan pada responnya yang cepat.
Cara termudah untuk mengetahui kemampuan memutar roda kemudi adalah melihat steering ratio. Misalnya angka 18 : 1, artinya putaran setir sebanyak 360 derajat akan menyebabkan roda kemudi berputar sejauh 20 derajat (360 : 18). Prinsipnya semakin tinggi angka rasio, putaran kemudi semakin tidak responsif. Itu sebabnya mobil sport memiliki angka steering ratio yang lebih rendah.
Teknologi power steering dipasang pada bagian atas gear housing dengan memakai mekanisme hidrolik. Komponen utamanya adalah tangki, filter oli, pompa, sistem saluran oli, katup pengatur, dan tabung khusus. Tepat di atas gear housing ada sebuah katup pengatur. Kerja katup ini dikendalikan oleh gerakan batang torsi yang terletak di antara batang kemudi dan pinion.
Saat batang kemudi bergerak, katup akan tertutup yang menyebabkan oli masuk ke dalam silinder. Tekanan minyak akan mendorong piston kiri atau kanan kemudian mendorong gerakan batang penghubung. Dengan alat tersebut tenaga yang dibutuhkan untuk memutar roda kemudi lebih ringan. Sebaliknya ketika batang kemudi diam, oli akan mengalir kembali ke tangki cadangan dan tekanan pun berkurang.


Didukung teknologi elektronik yang kian canggih, para pakar otomotif menciptakan sistem kemudi elektronik active steering. Dengan teknologi ini mengemudikan jadi lebih mudah.
Alasannya sudut putaran kemudi untuk kecepatan rendah tidak sama dengan kecepatan tinggi. Misalnya, ketika parkir perbandingan putaran setir dan sudut belok adalah 10 : 1. Ketika kendaraan dipacu pada kecepatan tinggi, angka berubah 16 : 1. Sistem kemudi memang tidak begitu responsif dengan alasan untuk menjaga keselamatan. Pada kecepatan tinggi sistem kemudi yang responsif amat berbahaya karena akan membuat kendaraan mudah oleng. Itu sebabnya angka rasionya dibuat lebih besar.
Teknologi setir aktif merupakan pengembangan dari konsep steer by wire yang diadopsi dari teknologi kemudi pesawat terbang, fly by wire. Komponen utamanya adalah motor listrik yang mempermudah gerakan roda kemudi. Kedepannya teknologi sistem kemudi diprediksi akan secanggih pesawat terbang.